Kamis, 28 Maret 2024

AirNav Terapkan Layanan Berbasis Radar Service di Bandara SSK II

ads-custom-5

PekanBaru, BUMNInfo | AirNav Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terus melakukan terobosan guna peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa. Salah satu terobosan terbaru yang diterapkan di AirNav Bandara SSK II Pekanbaru adalah dengan menerapkan sentralisasi Terminal Control Area (TMA).

“Jadi sentralisasi TMA itu teknisnya adalah, pemanduan lalulintas penerbangan di atas wilayah udara Padang diambil alih oleh teman-teman di Pekanbaru,” kata Novy Pantaryanto, Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia di Pekanbaru, Rabu (27/11/2019).
 
Selain itu, kualitas pelayanan AirNav Bandara SSK II Pekanbaru juga dilakukan dengan meningkatkan pelayanan yang sebelumnya menggunakan metode prosedural atau non radar menjadi radar service yang sudah diterapkan sejak 10 Oktober 2019 lalu.
 
“Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari pelayanan radar service ini,” kata Novy.
Diantaranya adalah adanya peningkatan kapasitas ruang udara. Karena pola sparasi yang dulu menggunakan metode pelayanan prosedural dengan sekarang yang sudah menggunakan radar service berbeda jauh.
 
Dijelaskannya, dengan adanya radar service ini, terjadi peningkatan dari sisi keamanaan. Jadi  dengan menggunakan radar service ini, lalulintas penerbangan di atas udara Padang dan Pekanbaru bisa terlihat jelas oleh petugas yang bertugas di air controler di Pekanbaru,” terangnya.
 
Sementara GM AirNav Bandara SSK II Pekanbaru, Poslen Manihuruk menambahkan, dengan pelayanan radar service, lalulintas penerbangan bisa diatur sedemikian rupa. Baik dari sisi jarak maupun ketinggian. Sehingga rute penerbangan di udara tidak lagi berbelok kondisi geografis di daerah tersebut ada pegunungan, cukup dengan menaikkan ketinggian, sehingga pesawat tidak perlu berbelok untuk menghindarinya. 
 
“Ini dari sisi waktu bisa lebih cepat, sehingga pemakaian bahan bakar juga bisa lebih hemat,” sambungnya.
 
Selain memangkas waktu jarak tempuh yang berdampak terhadap penghematan penggunaan BBM, pelayanan radar service juga membuat kepadatan kapasitas lalulintas di udara bisa lebih banyak.
 
“Kalau biasanya dalam satu waktu itu ada 10 penerbangan, dengan radar service itu bisa 20 penerbangan,” ucapnya.
 
Ditambahkannya, tidak hanya itu, dengan pelayanan yang dikendalikan melalui radar service ini, maka pengaturan lalulintas udara antar pesawat akan lebih akurat. Sebab dapat dilihat langsung oleh petugas melalui layar monitor tanpa adanya laporan dari pilot.
 
“Untuk jumlah keseluruhan radar service seluruh Indonesia ada 32 radar,dan Pekanbaru merupakan tempat pilot projectnya,” tuturnya.
 
Foto : mirshal/riau pos

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU