Sabtu, 20 April 2024

Bersiap Tangkap Proyek Kakap, Kereta Buatan INKA Diminati Kamboja

ads-custom-5

Madiun, BUMNInfo | Anggaran senilai 100 juta dolar AS siap digelontorkan pemerintah Kamboja untuk membenahi sistem perkeretaapian di negara setempat. Indonesia melalui PT Industri Kereta Api (INKA) berpeluang mengerjakan proyek kakap itu. Sinyal itu tertangkap saat delegasi Kamboja berkunjung ke INKA Jumat (19/9).

Sun Chantol, menteri senior/menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja, menyatakan sangat terkesan dengan kereta buatan Indonesia. Sebab, memiliki kualitas baik dan terbukti diminati sejumlah negara ASEAN. ‘’Ini kali pertama kami datang ke sini,’’ kata Sun.

Dalam kunjungan itu, delegasi Kamboja diajak keliling workshop untuk melihat langsung pembuatan kereta di INKA. Pun, sempat mencoba naik light rail transit (LRT) dan diesel multiple unit (DMU) produksi industri kereta api terbesar di Asia Tenggara itu. ‘’Nanti akan kami undang pihak INKA ke negara kami,’’ lanjutnya.

Direktur Produksi PT INKA Bayu Waskito Sudadi mengatakan, kedatangan delegasi Kamboja itu menindaklanjuti kunjungan kerja (kunker) Kementerian BUMN RI ke negara tersebut beberapa waktu lalu.

Bayu menjelaskan, di Kamboja, jalur Sihanoukville-Phnom Penh sepanjang 230 kilometer sejatinya sudah ada track kereta api. Namun, perlu direhabilitasi. ‘’Jalur itu selama ini digunakan untuk mengangkut barang. Mereka ingin mengoptimalkan track tersebut dengan menambah frekuensinya untuk mengangkut penumpang,’’ paparnya.

Secara teknis, diakui Bayu, belum ada kontrak kerja sama resmi. Namun, dia menyatakan delegasi Kamboja memiliki rencana membeli kereta penumpang buatan INKA. ‘’Masih tahap penjajakan. Delegasi Kamboja ingin melihat kemampuan INKA dalam memproduksi kereta,’’ ungkapnya sembari menyebut kereta di negara itu saat ini didominasi buatan Meksiko.

Jika kerja sama itu terwujud, INKA tidak bekerja sendirian. Tapi juga melibatkan PT KAI, LEN, dan Waskita Karya. ‘’Semoga sinyal positif ini bisa terwujud,’’ harapnya.

Dalam kunjungan kemarin tampak pula staf Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kerajaan Kamboja serta chairman dan CEO Sihanoukville Autonomous Port. Juga pejabat Kemenlu RI dan KBRI Phnom Penh.

 

Sumber : radarmadiun.jawapos.com

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU