Rabu, 24 April 2024

Wijaya Karya Bangun Jembatan Lengkung Pertama di Indonesia

ads-custom-5

Banjarmasin, BUMNinfo | Kerjakan proyek jembatan di Banjarmasin, Waskita bakal bangun jembatan lengkung pertama di Indonesia. Jembatan Sei Alalak akan menjadi jembatan dengan sistem melengkung pertama kali di Indonesia. Jembatan ini merupakan jalur utama dari Kota Banjarmasin dengan berbagai daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Jembatan Sei Alalak Andika Mulrosha, pembangunan jembatan dengan sistem melengkung atau cable stayed ini juga menjadi jembatan dengan desain unik.

Cable stayed merupakan jembatan yang menggunakan kabel-kabel berkekuatan tinggi sebagai penggantung yang menghubungkan gelagar dengan menara. Pada umumnya jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau beton pratekan sebagai gelagar utama. Ia mengatakan, pembangunan jembatan dengan sistem cable stayed memiliki tingkat kesulitan yang cukup komplek, apalagi dengan struktur tanah di sekitar jembatan yang lembek. Namun demikian, persoalan tersebut telah diantisipasi dengan menggunakan tiang pancang yang cukup panjang. Tiang pancang tersebut memiliki panjang 70 meter dan diameter 1,8 meter. Ini sebagai upaya untuk mengantisipasi struktur tanah di sekitar jembatan yang masih cukup lunak. 

Pembangunan jembatan jembatan yang menghabiskan dana Rp278 miliar, dikerjakan oleh Waskita KSO Pandji. Andika Mulrosha menuturkan 40% dari dana tersebut digunakan kebutuhan pondasi. Untuk itu, Andika berharap, jembatan ini akan bertahan sangat lama dan kuat. 

Jembatan Sei Alalak ini ditargetkan selesai pada 2021. Namun, tambah dia, tidak menutup kemungkinan, pembangunan jembatan sepanjang 850 meter itu, bisa diselesaikan sebelum target pembangunan tersebut berakhir. Sebagaimana diketahui, Jembatan Sei Alalak, merupakan jembatan utama, yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala dan Kalimantan Tengah. 

Akibat pembangunan tersebut, kini arus lalu lintas dari dua arah tersebut dialihkan melintasi Jembatan Alalak 2. Namun pengalihan tersebut tidak mampu menampung arus lalu lintas yang cukup padat dari dua arah tersebut secara maksimal, sehingga hampir setiap hari di daerah itu terjadi kemacetan luar biasa. Pembangunan itu juga berdampak pada pengalihan truk dengan muatan petikemas melalui lingkar utara. 

“Kami berusaha, untuk menyelesaikan pembangunan tersebut lebih cepat dari target yang ditetapkan,” tukasnya.

Sumber : tirto.id

BERITA TERKAIT

ads-sidebar
ads-custom-4

BACA JUGA

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU